Gairan Menulis Puisi

Pertemuan       : 5

Gelombang      : 26

Narasumber     : Dra. E. Hasanah, M.Pd

Moderator       : Dail Ma’ruf

Hari/Tgl           : Jumat, 27 Mei 2022

 

            Jadilah pelopor, karena pelopor itu belajar, berkarya, tegar, inspiratif, tanggung jawab                dan motivasi. Pengekor hanya copyoaste, selfclaim, tidak team work dan ketakutan                        tersaingi.

            Pelopor tidak pernah berusaha tersohor. Pengekor selalu berusaha tampil di depan untuk             self proclaim.




       Selamat malam semua. Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat di manapun kita berada dan pastinya tetap selalu bersemangat dalam kondisi apapun. Berharap semangat ini akan terus mengalir sampai nanti akhir pelatihan bahkan sampai kapanpun tetap menulis.

Malam ini kembali kita masuk kelas belajar menulis, tak teras menginjak pertemuam 5. Pada pertemuan ini temanya Gairah Menulis Puisi, bersama narasumber Ibu Dra.E Hasanah, M.Pd dan moderator Bapak Dail Ma’ruf. 

 

       Moderator mengajak peserta Belajar Menulis berpantun

Jalan-jalan ke pasar baru

Tidak lupa membeli topi

Malam ini dapat materi baru

Judulnya Gairah menulis puisi

 

Tak kenal maka tak sayang demikian kata pepatahya, supaya kita semakin saling menyangi, mari kita berkenalan terelebih dahulu dengan Ibu E. Hasanah yang karya-karya puisinya sudah banyak dan tersebar dimana-mana.


           

Ibu E.Hasanah, dilahirkan di Sukabumi, beliau pengawas MAN dan Pengajar di STAI Kharisma Cicurung. Prestasinya luar biasa diantaranya,  beliau telah menelorkan buku solo, menulis pantun, puisi, cerita dan non fiksi dan lebih dari 60 buku antologi. Beliau juga merupakan alumni Belajar Menulis gelombang 18.

Puisi dan prosa beliau telah tersebar di mana-mana, dan juga telah sukses mencetak 60 buku antologi yang dicapai beliau dalam 1 tahun.

Narasumber menyampaikan rahasia banyaknya karya beliau adalah mengikuti komunitas literasi. Kita harus mempunyai Gairah Belajar Menulis dan Gairah Menulis.

Menurut KBBI

Gairah artinya keinginan yang kuat ,bersemangat.

Menulis artinya aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa atau menulis juga melahirkan pikiran atau perasaan lewat vahasa.

Jadi gairah menulis menunjukkan pada aktivitas mengungkapkan keinginan kuat untukmengungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.

 Pengertian puisinya dikutip dari KBBI. Puisi  ragam sastra yang terikat : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait.

Wadah belajar puisi di komunitas belajar menulis dan blogger.

Belajar puisi telelet, akrostik, atau puisi-puisi lainnya. apa pula itu  : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait.

Pengertiap Puisi :

1.      Ragam sastra dengan bahasa terikat

2.      Gubahan bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.

3.      Sajak (sajak bebas, sajak dramatic, sajak lama, dan sajak mbeling)

 

Menurut HB. Yassin puisi adalah karya sasra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan suatu hal atau kejadian tertentu.

 

Sruktur Fisik Puisi (Unsur Wujud)

1.      Bentuk : Berbentuk baris-baris

2.      Diksi      : Pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna.

3.      Majas       : Bahasa kias untuk mengunkapkan isi hati penyair

4.      Rima       : Persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi.

 

Jenis Puisi

1.      Puisi Lama

Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata ditiap baris.

 

2.      Puisi Baru

Puisi yang tidak terikat oleh aturan, bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

 

Ciri-ciri Puisi lama

·      Tidak diketahui nama pengarangnya

·      Pdenyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.

·      Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di setiap baris.

Contoh puisi lama : mantra, pantun.

 

Ciri-ciri Puisi Baru

·         Memiliki bentuk yang rapi dan simetri (sama)

·         Persajakan terakhir yang teratur

·         Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola lain.

·         Sebagian besar puisi empat baris.

 

Akhirnya sampailah pada materi terakhir tentang jenis-jenis puisi baru.

·         Balada ; Puisi berisi kisah/cerita

·         Himne : Puisi pujaan (Tuhan, pahlawan, tanah air)

·          Ode   : Puisi sanjungan (nada dan gayanya resmi)

·         Romansa : Puisi tentang cinta

·         Elegi   : Puisi tentang kesedihan

·         Satire  : Puisi berisi sindiran/kritik

 

Selanjutnya narasumber memberi tantangan, membuat puisi, yuk kita simak hasilnya.

 

FATAMORGANA

                        Karya Dail Ma’ruf

Kataku itu luar biasa

Namun katamu tu Biasa

Milikku itu istimewa

Milikmu juga istimewa

 

Bahagia itu apa sesungguhnya

Apakah banyaknya harta

Ataukah kecukupan dengan yang ada

Setiap orang punya arti berbeda

 

Bahaga itu bagaimana

Apakah terwujudnya semua asa

Ataukah kesyukuran atas apa yang diterima

Sekali lagi setiap kita punya makna yang berbeda.

 

 

Mimpi Semu

 

Mengharapkanmu seperti mimpi semu

Bermuram durja berakhir pilu

Hanya bisa merasakan abadinya sembilu

Lengkaplah rasa sepiku

Mengurung sendiriku

Tubuhku terkulai ngilu

Di kunyah nelangsa yang bertalu-talu

Tenggelam di samudera rindu

 

Menyusuri jalan yang yang tak berujung

Bersimbah angan berselimut rasa bingung

Dalam gerimis yang pongah menghujam mendung

Terbuai oleh bayang wajahmu yang bersenandung

Mencoba bertahan diantara gempuran

Asa yang melambung

Menenggelamkan nurani yang terselubung

Di bawah harapan semu yang tak berujung

 

Sumiati

Kab. Lombok Barat

27 Mei 2022

 

            Kisah Malam

Malam itu kau begitu emosi

Kau cabik-cabik hatiku

Aku diam seribu bahasa

Kutahan amarahku dengan mengingatMu.

Hatiku sangat terluka

 

Mengapa?

Kau luapkan kekecewaanmu padaku.

Inginku lari menjauh darimu

Namun, kutak mampu

Aku hanya pasrah berserah diri pada Sang Ilahi Rabbi.

 

Siti Zubaidah

Pringsewu, 27 Mei 2022.

 

Demikian resume pertemuan ke-5 semoga bermanfaat bagi pembaca. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. E. Hasanah dan Pak Dail Ma’ruf atas ilmunya.

 

Salam hangat

Salam literasi.

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog